Sabtu, 22 Februari 2014

True Love



TRUE   LOVE

Sering kita mendengar istilah True Love ato Cinta Sejati, entah kita membaca kisah di majalah atau kita mendengar cerita orang-orang di sekeliling kita..  True Love banyak di gambarkan bahwa cerita dimana pasangan yang saling jatuh cinta namun mengalami banyak kendala sehingga mereka berpisah untuk beberapa waktu tetapi pada akhirnya mereka bisa bersama lagi, mereka menyebutnya sudah jodohnya dan takdir yang mempersatukan mereka… Hmmmmm is that true??? I’don’t think so…..

Tuhan menciptakan setiap manusia berpasang-pasangan dan sudah menjadi naluri setiap pribadi untuk memang tertarik dengan lawan jenis mereka (dalam hal ini tidak membahas bagi yang mengalami ketertarikan sesame jenis yeee). Banyak hal bias dilakukan seorang wanita untuk membuat seorang pria terpesona padanya bisa dari segi mempercantik fisik –terbukti dgn banyaknya merk-merk kosmetik yg betebaran di mana-mana dan gak pernah sepi dari pembeli wanita hahhahahahah-,  atau bisa dari sisi yang lebih intelek dikit, they call is “brain” alias membuat dirinya menjadi wanita yg smart dan lain sebagainya.  Sebaliknya seorang pria juga mempunyai kecederungan untuk membuat dirinya terlihat menarik di mata wanita, terbukti dengan adanya pusat-pusat kebugaran yang juga selalu ramai di kunjungi oleh para pria berbadan six pack maupun yg belum alias masih one pax ajah  xixixiixxixi… Untuk contoh-contoh ini ga usah dbahas terlalu dalam lah yah karena saya tau pasti anda semua sudah paham betul dengan gaya pikat memikat antara pria dan wanita   hehhehehehe.

Nahh yang menjadi problema adalah pada saat dua sejoli ini sudah memutuskan untuk menikah dimana kebanyakan dari mereka beranggapan menikah adalah akhir dari happy  eding love story mereka. Bagi mereka menikah adalah dimana pada akhirnya saya bisa memiliki pasangan saya untuk diri saya sendiri,  mereka bisa berhubungan seks tanpa takut dosa dsb..  Tetapi sebenarnya menikah adalah tempat dimana kita mempraktekan segala macam teori kasih yang kita pelajari maupun kita dengar di gereja, bisa lebih diartikan secara dalam adalah kasih agape ..  Seorang istri jangan mengharapkan bahwa setelah menikah kamu akan mendapatkan perlakuan2  yang seakan-akan kamu adalah barang kaca kristal miliknya yang akan sangat hati2 di jaga supaya tidak sampai pecah, begitu juga seorang suami jangan mengharapkan bahwa akan selalu mendapatkan pelayanan-pelayanan kelas ‘president suite room’ (meminjam istilah fasilitas hotel”)..

 No…no..no menikah mempunyai arti lebih dalam dari itu semua, di mana setiap tujuan Tuhan dapat terpenuhi melalui kehidupan pernikahan, setiap ego masing2 dapat luntur,  kita akan belajar bahwa sisi idealisme kita belum tentu yang terbaik buat pernikahan kita dan ingat jangan sekali2 meniru gaya idealisme pasangan lain untuk di pakai dalam kehidupan pernikahan kita sendiri. Perjalanan pernikahan akan lebih rumit bila seorang anak sudah hadir di tengah-tengah meraka. Membesarkan anak dibutuhkan kerjasama atau partnership antara suami dan istri, tidak bisa hanya dilakukan oleh salah satunya, semua harus berjalan secara bersama-sama. Oleh sebab itu akan banyak gesekan-gesekan yang terjadi selama proses ini berlangsung dan saya rasa proses ini tidak bisa hanya berlangsung dalam hitungan tahun tapi akan terus berlansung selamanya..  Titik idealisme pernikahanmu akan terjadi pada saat suami dan istri sama-sama mengambil garis tengah di antara keduanya.

Jadi bisa di simpulkan dari cerita di atas adalah:
 1.        Menikah bukanlah akhir dari episode drama cintamu 
2.       Menikah membutuhkan kerendahan hati dan ketulusan dalam mempertahankannya
3.       Setiap keluarga mempunyai titik idealisme masing-masing, jangan pernah meng”copy paste” mentah2  dari keluarga lain
4.      Keseimbangan akan terjadi pada saat pasangan mencari titik tengah dlm idealisme masing2

So  boleh yah kalau saya punya pandangan sendiri dalam hal True Love yaitu “ Pada saat kamu bisa mempertahankan pernikahanmu dengan segenap hatimu sampai akhir walau seberat apapun tantangan-tantangan yang dihadapi” itulah yang saya sebut dengan TRUE LOVE.
Kuatnya sebuah pernikahan bukan didasarkan pada seberapa kuat takdir atau jodohnya kamu dan dia tapi seberapa kuat keputusan kita untuk mempertahankannya!!!!

Make your life simple ^^v  and enjoy it...

PS: baca buku Sacred Marriage by Gary Thompson (recomanded)

Tidak ada komentar: